Senin, 23 Mei 2011

09 Mei 2011


09 Mei 2011
Halo pembaca? Kenalkan aku bukan pensastra yang baik dan juga bukan ahli ataupun pawang tulisan. Aku? Aku Cuma mau meneteskan coretan coretan yang mungkin tidak terlalu penting untuk pemabaca J.
Ini aku sedang merasakan ketiban buah duren duit aja deh biar agak enakan :D. Sobat, hari ini PERTAMA KALINYA DALAM SEJARAH HIDUP AKU dikasih benda sama orang yang *tingting* hoho..
Ekhm.. kita pake cara tulis misterius aja dah, kalo cara nulisnya gini mah terlalu WOOWW.. hho
Ekhmmmm ..
SENIN, ya dihari senin hari kelahiran saya dan turun ke bumi. Waktunya matahari di tengah kepala, tapi saat itu lumayan gelap, awannya menghitam. Sebelum aku buka kotak hitam bergambar banyak kembang kecil warnanya ungu dan pink, ukuran kotak kira-kira 7cm x 7cm. Keadaan dada tak perlu ditanya lagi, mungkin degupnya terdengar keluar (hiperbola haha). Kubuka kertas keras bergambar beruang sedang memeluk hati, ada glitternya. Aku pegang lalu aku pandang, setengah sadar setengah engga. Tuhan.. apa ini benar untukku? Apa tidak salah alamat? Apa gimana?, seperti itu pertanyaan yang muncul dalam batinku. Aku buka pelan-pelan, rasa penasaran jangan ditanya lagi..

“Probably not as good as stuff you think. I hope you like and wear. I myself cab only give it so serious evindence
I sign with you . . .
I love all my heart
Nadia Haifa”

                                                                                      D.M.Shilagon(*)

(*) maaf mas kalo baca hehe gapapakan? Ditulisin namanya? Hwehehehe

Lalu, aku buka kotaknya. Kotak hitam berukuran 7cm X 7cm bergambar kembang-kembang pink, ungu merambat dan ada tulisannya “Just For You”. Aku duduk di kasur temanku, kebetulan saat itu aku sedang berada di mess. Aku bengong liat semuanya. Isinya? Kertas HVS yang digunting-gunting kotak-kotak meskipun gak beraturan :D tapi justru itu aku suka banget guntingan kertasnya itu (dan aku masih simpan) :D. Aku cari inti kotak hitam itu. Aku temukan bungkusan kecil sekali yang biasa ada di tas ibuku, setau aku itu pengawet, entah anti rayap atau apalah aku juga gak begitu mengerti dan tau. Setelah itu mataku tertuju pada benda yang aku tebak-tebak itu intinya. Aku bawa, aku pandangin lalu? Dibengongin. Apa ini bener?
Cincin, motifnya simple tapi lucu. Sobat pasti penasaran bagaimana keadaan sekitar yang ditempat ada 2 orang teman baikku. Mereka? Mereka terbelalak “sooo sweeeeeetttt”. Aku diam lalu baru senyum. Aku berusaha buat tetep kalem (padahal mah pengennya teriak histeris hahahaha).
Karena si pemberi itu memintaku buat memakainya, aku coba. Dalam hati yang paling pelosok itu sangat was-was “Cukup apa engga ya?” pertanyaan itu aku ulang-ulang didalam batin. Konyol memang tingkahku saat itu, ya aku sadar, aku sangat konyol saat itu.
Aku coba masukan benda itu ke jari tengah, WAS-WAS. Dan? PAS. Aku membelalakan mata, kok bisa pas gini ya? Hoho. Senyumku makin merekah, tak tahan aku menahan senyum, ketawa aku tutup wajahku dengan kedua telapak tanganku. Aku gosokan telapak tanganku pada wajahku, maksudnya sih ini kenyataan apa mimpi?.
Teman-temanku terus menggodaku, mereka juga ngiler liat cincinnya.. Tuhan, benda ini.. xD
Aku menghembuskan nafasku kencang sekali (deg-degannya itu loh.. zzzzzz).
Jujur aku baru pertama kali nerima barang se-WAH ini dari gender yang berbeda. Pernah pengalaman aku di kasih barang oleh  sahabatku, coklat sekeresek, katanya itu oleh-oleh pulang umroh. Pengalaman itu terjadi waktu aku duduk di bangku SMP. Lalu pernah satu teman lagi yang ngasih sekotak brownis, entah apa maksudnya.. lalu aku bagikan ke teman sekelas dan HABIS.
Tapi.. belum pernah aku nerima barang sebegininya, hoho
Aku ingin sekali untuk mengatakan semua yang ada dihati aku. Tapi setelah dipikir lagi, buat apa. Aku takut dikira orang tukang omong kosong. Jadi ya lebih baik aku simpan dalam batin aku sendiri saja. Saat itu aku hanya bisa berkata “SENENG” dan “SAMA SEKALI GAK NYANGKA”. Daripada aku umbar perasaan aku yang lebih pelosoknya. Susah buat dikatain, yang pasti perasaan aku selalu naik dan terus makin. Tanpa barang itu pun aku sudah sangat senang bisa ngerasaan rasa ini (hiperbola sih tapi beneran kok). Hmm kalau aku ungkapin disini gak bakalan bisa, ada beberapa faktor  pengganjal:
1.   Aku gak mau disebut orang banyak omong, jadi lebih baik kata-kata itu simpan saja lalu buktikan saja apa yang dirasain saja apa yang dirasain. Perlu bukti kan? Bukan Cuma ngomong blablabla doang?
2.   Aku malu kalau harus ngomong blak-blakan perasaan aku gimana.
3.   Kalau perasaan ini aku tulis gak bakalan ada beresnya :D.

NB : mungkin pembaca akan sedikit bingung, tapi harus pembaca tau, memang tulisanku seperti ini :D