Selasa, 15 Februari 2011

Nenek Ada Apa?

Aku seorang cucu.. tentunya dari dua nenek dan kakek..
yang aku mau tuliskan sang nenek ku dari ibu..

Mamah aku panggil beliau. Sejak aku mengenal nenek, sejak aku lahir.. seingatku mamah gak pernah membentak apalagi memarahi ku.Dari kecil aku selalu deket mamah. sekali aku nginep dirumah mamah aku gak mau pulang kerumah.

Mamah selalu melindungi aku, segala kemauanku ia turuti kalau beliau bisa melakukannya. Dulu aku ingat saat aku masih balita, aku dititipkan ke mamah, waktu itu aku main sama mamah, dan waktu itupun aku ingin main kudakudaan, alhasil punggung mamah ku naiki, mamah tertawa, aku pun ikut, saat itu mamah merekam suara tertawa kami di kaset. tapi sayang kaset itu hilang :'(.

Sampai sekarang, aku sangat ingat itu. Tapi semakin besar, aku jadi jarang kerumah mamah karena aku sibuk sekolah.. walaupun rumahku satu komplek dan hanya beda blok aku dan nenek sangat jarang sekali bertemu. Karena mamah mengeluh sangat jarang bertemu denganku akhirnya hampir tiap pagi mamah selalu datang ke rumah. Bilangnya sih sekalian olahraga, dan hampir tiap pagi juga mamah hampir selalu bawa makanan untuk sarapanku dan orang orang dirumah..

apa saja beliau bawa seperti leupeut, gorengan, bala bala, sorabi, atau apapun itu.Kalau aku sakit selalu mamah memijat mijat kaki aku.. sampai aku tidur ..

Suatu hari, ibu bilang, mamah sakit .. katanya asma nya kambuh.. saya seperti tak peduli, tapi saya pun menjenguk beliau. Dugaan kami sih mamah kambuh asmanya karena beliau dirumahnya pake 'hawu', kata beliau kalau pake gas takut, soalnya banyak kasus gas meledak itu. Dari asma kambuh itu, mamah sakitnya lumayan parah dan lama. Ibu bulak balik kerumah mamah .

Tapi suatu saat, pagipagi itu nenekku itu tiba tiba datang kerumah, kami serumah sempat kaget, kami fikir mamah belum sehat total, terus jarak rumahku dan nenek lumayan jauh. Saat itu mamah juga membawa makanan juga. Waktu aku aku pergi ke sekolah.. mamah memberiku uang jajan tambahan.

Beberapa hari berikutnya, pulang sekolah aku dengar kabar mamah kambuh lagi asmanya, ibu ku menyarankan mengganti hawu dengan kompor biasa. Aku kasihan juga pada ibuku yang setiap pulang kerja harus bulak balik kerumah nenek.

Satu waktu ibu bicara padaku.. katanya badan mamah kok semakin hari makin kecil. Feeling ibu aku buruk waktu itu. Ibu pun mengajak mamah ke dokter untuk chek. Kata dokter memang asma, tapi ada penyakit lain, dokter bilang sakit itu jantung, ibuku kaget. Menurut keluargaku, nenek bisa terkena jantung itu karena pikiran tentang beberapa anaknya.

Ibu tentu menyarani mamah jangan teralalu banyak pikiran. Dari sana nenek rutin minum obat. Dan satu pagi lagi pagi terakhirkalinya mamah ke rumahku. Dia berbicara pada kami, mengeluh katanya rasanya hampa, dada sakit..

Tapi ibuku melihat nenek ku semakin aneh, 'rasanya kok mamah jadi kurus banget'.

Makin kurus.

Dan akhirnya nenek ku sakit.. beliau harus total istirahat. Dokter saat itu menyarankan mamah untuk chek darah. Chek darah pun dilakukan. Pulang chek darah nenek sengaja tinggal dirumahku, sekaligus kakekku juga saat itu sakit, dokter memvonis kakek ku ginjalnya sudah tidak berfungsi dan ada penyakit lainya (komplikasi) dokter itu salut pada kakekku saat itu karena bisa kuat bertahan dengan penyakitnya itu. Kakek ku hanya tersenyum dengan perkataan dokter itu, rupanya kakek atau biasanya aku panggil bapa sdah menikmati dengan keadaanya.

Saat itu aku libur sekolah, aku dirumah. Ibu sama ayah aku waktu ituada perlu buat ngurus surat surat nenek sama kakek yang sakit Otomatis aku dititipi nenek, kakek ku yang sedang sakit dan dua adik aku.

Hasil chek darah rupanya, neneku positif dengan tumor/kanker paru paru...

Pagi itu aku nonton tv dan lagi makan mie rebus. ketika aku makan, mamah memintaku untuk mengantarnya ke wc katanya mau BAB. aku antar sampai beliau masuk..

Ketika aku makan lagi, feeling aku udah gak enak, dan benar saja aku lihat ke wc dilantai nenekku jatuh tengkurap dan pingsan. Seakan aku gak percaya aku teriak melihatnya, aku fikir itu salahku,, kesalahn cucu yang tak tahu terimakasih. aku menjerit sekerasnya adiku yang paling besarpun begitu aku langsung lari ketetangga. tetangga itu pun langsung panik dan sangat kaget melihat nenekku sudah tak sadarkan diri, Ketika tetanggaku berusaha mengangkat mamah. Dahi mamah berdarah banyak sekali. Aku menangis melihatnya dan segera ku telepon orang tuaku..

Saat orangtuaku pulang refleks mereka memarahi ku.. akusangat merasa berdosa saat itu. Dan dari saat itu aku mengurung diri di kamar. aku curhat pada sahabat-sahabatku di sms. Saat itu pun aku menangis seharian dari jam 11 siang..sampai jam sepuluh malam.

Mamah beberapa menit kemudian dari jatuh beliau siuman. Melihatt beliau aku merasa bersalah dan dari saat itu aku takut ke wc. selama 5 hari. aku wudhu di wastafel dan numpang ke tetangga. Sampai sekarang meskipun aku mulai berani ke wc tapi rasa takutnya selalu ada.

Darisana neneku mungkinmarah padaku. Dan beberapa hari darisana nenekku terlihat tambah parah, beliau muntah muntah dan kejang kejang. Ibuku menangis melihat mamah dengan keadaan itu. Semua kerabat dekat mamah juga menangis melihat keadaan mamah yang berubah drastis tersebut. Kami akhirnya mengadakan pengajian. Karena kami fikir itu sangat perlu dan mamah makin sering kejang dan muntah muntah.

Ibu ku mengajak nenek untuk dirawat dirumah sakit tapi keukeuh gak mau. kata beliau itu hanya memberatkan beban anak anaknya..

Tapi seminggu darisana mamah merasa semakin lemah dan akhirnya dirawat dirumah sakit umum. Dokter menyarankan mamah untuk kemoterapi tapi jawaban mamah selalu tidak mau. Dan dirumah sakit selam 4 hari, mamah terlihat mendingan kata ibuku. Aku selalu sibuk sekolah. Dan dari seminggu mamah pulangpun aku belum sempat menengoknya..

Ibu dan adikku cerita kalau nenek selalu menannyakan ku.

Sampai akhirnya aku menjenguk beliau kerumah. Aku salim pada nenekku yang sedang berbaring dan menciumku. Aku rasa nenek lumayan baikan..

Tapi.. hari minggu lalu.. mamah sepertinya melemah lagi, samapi dia sasar( sadar tapi gak inget apa apa) berbicaranya pun sudah tak jelas, beliau sangat gelisah gulang guling ditempat tidurnya, berkata sakit.... dia tak sadar 4 jam.. tapi setelah empat jam itu mamah kelihatannya baik baik saja.. ketika ditanya uwa ku tadi kenapa.. mamah tak ingat, malah nanya lagi katanya emang kenapa tadi?... kami bingung dengan keadaan mamah.

kemarin kata ibu ku bilang mamah berbicara begini ke bi piah "mun teu selas, rebo nya bi piah?"

Ada apa denga neneku YA ALLAH?

dan sepertinya nenekku sudah sasar lagi.. dia ga siuman total.. tapi sekarang beliau lebih tenang.. tapi pandangan masih kosong, masih seperti kebingungan.. melihat adiku yang paling kecilpun kaya yang udah gak kenal tapi beliau sepertinya senang sekali ketemu dengan adikku itu.. senyumnya terlempar pada adikku itu..

ada apa sebenarnya dengan nenek?

Saya fikir nenek kuat bertahan dengan kanker yang menggerogotinya itu

Ya Allah.. kalau sekiranya umur nenekku pendek.. segeralah cabut nyawanya.. jangan biarkan beliau merasakan sakitnya lama lama.. kasihan beliau..

meskipun aku belum rela kalau ditinggalkan :'(

tapi untuk kebaikan nenek saya rela..

tapi ya ALLAH kalau nenekku umurnya masih panjang.. cabutlah penyakitnya..

jangan biarkan beliau hidup dengan rasa sakitnya.. :'(((

YA ALLAH kalau aku bisa menawar,, cabutlah penyakit beliau dan beri waktu aku untuk bersama lebih lama dengan mamah :'(

Aku mungkin juga bukan cucu yang baik buat mamah..

tapi aku masih pingin bareng sama mamah ke pasr cikurubuk..

masih pingin nonton film india bareng

masih pingin tidur sama mamah..

15-Feb-2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar