Jumat, 24 Februari 2012

300 hari

Aku sangat senang selama 300 hari lebih ini. Ingin rasanya berjalan sama kamu lebih lama.. dan akan terus berjalan lama, walau memang secara nyata kita gak barengan. Kita jalanin keseharian sendiri, dan itu bukan hal yang buruk buat aku karena biasanya juga aku begitu. Ada sesuatu yang beda, ada yang memperhatikan, mengomeli, itu hal yang baru aku rasakan, dan aku sangat senang menerimanya, ketika aku belum makan mungkin mulut kamu aka berbusa mengomeliku :D, ketika aku pulang terlalu sore kamu bakal segera menyuruhku pulang, bahkan saat kamu cemburu ketika ada yang yaahhh begitulah haha, sampai kamu ngambek gajelas padahal aku masih sama kamu loh :) hehehe. Ketika kamu ngejek aku dengan segala sebutan dan aku bales yang lebih puas hahaha. Ketika aku merasakan perasaan kamu, ketika kamu banyak bertanya dan mengomel kalau sedang khawatir, ketika kamu mengerti apa yang aku rasain, ketika kamu seakan-akan tau keadaan aku. Ketika aku tak bisa berbohong terhadap kamu.
Ini bukan masalah buat kita :) 300 hari bareng banyak yang kita dapetin, senang dan bahagia sudah pasti.. dengan sedih kesakitan, dengan sindiran-sindiran orang yang menusuk hati kita. Memaksa kita buat terima semuanya, sampai kita bosan untuk mendengar, dan aku gak peduli orang mau bilang apa. Sudah gak akan peduli.
Tapi, gunjingan semakin semakin lebih sering diterima sehubungan dengan lamanya hubungan kita, dan aku selalu berfikir dan menjungkirbalikan otakku sampai akhirnya menerima kritik dan gunjingan-gunjingan yang mereka katain buat kita. Usaha melihat kedua sisi baik, walau aku benci harus melihatnya, karena pasalnya mereka ada benarnya.. 300 hari bahkan lebih beberapa hari ini, belum ada sedikitpun waktu menyempatkan kamu datang kesini, sehari pun, bahkan sejam atau sedetik pun..
Mendengarkan kenyataan ini yang baru saja tersadar, 300 hari..
Semua mengatakan seakan mengerikan, 300 hari waktu yang panjang. Belum ada waktukah untuk aku?
Sekedar buat buktiin sama mereka.. itu penyelesaiannya. Setelah itu gunjingan akan terhenti.
Setiap kali ditanya, dari awal sampai sekarang kala ada yang nanya sudah apa belum selalu aku jawab belum dan hanya keluar kata belum dan senyum setelahnya. Yang bertanya pun mengerutkan kening, bertanya apakah nanti sampai kami setahun akan terus begini?. Aku jawab tidak tau. Dan diam.
Setiap hari aku nunggu, setiap hari tanpa kecuali ngarep untuk kamu datang. Tapi belum juga datang. Berharap ada keberuntungan dan takdir bagus bertiup padaku. Tapi belum juga.
Banyak yang bilang hubungan harus dihentikan dulu.  Bila itu dijalankan sampai kapan? Sampai kami benar-benar mengakhiri semuanya? Untuk apa? Yang ada cuma kita seakan menghindar dan tidak menyelesaikan. Dan aku tak ingin itu terjadi.
Bukan maksud aku memojokan kamu, aku tau kamu sibuk, sibuk sekolah sibuk kerja, sibuk segalanya. Tapi, bagaimana ini orang bicara? Apa bakal sampai setahun dan seterusnya begini? Diam mendengar dan tak ada usaha apa-apa? Dan hal itu bukan jalan keluar. Aku bisa saja sabar tapi oranglain tidak, oranglain butuh pembuktian yang real, nyata. Jujur saja aku gak suka kalau ada yang ikut campur tapi mereka ada benarnya. Apa kamu serius sama aku? kalau iya bisakah kamu datangi aku disini, sebentar saja...
Kalau kamu gak serius.. Yah  digimanain lagi..
Yang jelas tiap waktu tiap hari aku ngarep buat kamu dateng, pengen buktiin ke mereka bahwa kamu gak seburuk yang dipikirkan mereka .. Bahwa kamu baik sama aku, baiiiikk banget. Supaya mereka berhenti ngomongin kita.. Dan berhenti bikin hati kamu sakit terus. Aku ngerasa bersalah sama kamu kalau terus begini, merasa bersalah akan orang yang ada di sekitar aku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar